by: Khoirul Taqwim
Terucap maaf
Bibir kakuku berdentang
Rasa otakku sedih sendu
Saat kata cinta
Mengalir dari wajah
Kusesali bukan kau tak jadi milikku
Tapi kedatanganmu padaku
Kenapa harus ada
Dalam alam jiwa
Alam ruh dan jasadku
Yang telah selimuti alam imajiku
Melambung tinggi kelangit ketujuh
Rasa kusesali
Tiada awal
Tiada akhir
Datang pergi
Seperti embun pagi
sirna hembuskan kesegaran jiwa rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar